ENZIM
A. Definisi Enzim
Enzim
merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi kimia dalam
sistem biologis. Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah
protein. Aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya
sebagai protein. Enzim dapat mempercepat reaksi biologis, dari reaksi yang
sederhana, sampai ke reaksi yang sangat rumit. Enzim bekerja dengan cara
menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi sehingga mempercepat
proses reaksi. Percepatan reaksi terjadi karena enzim menurunkan energi
pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Enzim
mengikat molekul substrat membentuk kompleks enzim substrat yang bersifat
sementara dan lalu terurai membentuk enzim bebas dan produknya (Lehninger, 1995)
Enzim
merupakan salah satu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang
mendorong terjadinya reaksi kimia. Enzim berasal dari dua sumber yaitu berasal
dari dalam tubuh (enzim endogen) dan sudah ada dalam tubuh manusia sejak lahir,
serta berasal dari luar tubuh (enzim eksogen) yang berasal dari makanan.
Berdasarkan
tempat bekerjanya, enzim dapat dibedakan dalam 2 golongan, yaitu endoenzim dan
eksoenzim. Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, dihasilkan di dalam sel
yaitu pada bagian membran sitoplasma dan melakukan metabolisme di dalam sel.
Eksoenzim (enzim ekstraseluler) merupakan enzim yang dihasilkan sel kemudian
dikeluarkan melalui dinding sel sehingga terdapat bebas dalam media yang
mengelilingi sel dan bereaksi memecah bahan organik tanpa tergantung pada sel
yang melepaskannya (Soedigdo, 1988).
B. Sejarah Penemuan Enzim
Pada
tahun 1850, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi gula menjadi alkohol
oleh ragi yang dikatalisis ‘fermen’. Pasteur mengemukakan bahwa fermen ini,
yang kemudian dinamakan enzim (‘di dalam ragi’) tidak dapat dipisahkan dari
struktur sel ragi hidup, suatu pendapat yang bertahan selama bertahan-tahun.
Penemuan penting oleh Eduard Buchner tahun 1897 berhasil mengekstrak ke dalam
larutan, suatu bentuk yang aktif dari sel ragi, yaitu serangkaian enzim yang
mengkatalisis fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan ini membuktikan, bahwa
enzim yang penting ini, yang mengkatalisis lintas metabolik utama penghasil
energi, dapat tetap berfungsi jika dipindahkan dari struktur sel hidup.
Baru
pada tahun 1926, enzim urease dapat diisolasi dan dikristalkan oleh James
Sumner. Beliau juga menemukan bahwa semua enzim adalah protein yang memiliki
berat
molekul antara 12.000-1
juta. Pada tahun 1930 John Northrop berhasil mengkristalkan enzim pepsin dan
tripsin.
C. Struktur Enzim
Semua
enzim adalah protein. Beberapa enzim seperti pepsin, tripsin, dan ribonuklease
adalah protein sederhana karena tersusun dari satuan-satuan (monomer) asam
amino. Tetapi kebanyakan enzim tersusun dari 2 bagian zat penyusun yaitu bagian
berupa protein (dinamakan apoenzim), dan bagian lain berupa non-protein
(dinamakan koenzim atau kofaktor). Koenzim umumnya dikenal sebagai vitamin,
sedangkan kofaktor
sebagai mineral seperti
ion-ion Mg2+, Mn2+, Fe2+, Zn2+, dan sebagainya.
Enzim dapat berupa untai polipeptida saja/protein tunggal atau berupa protein
yang mengikat unsur atau gugus tertentu. Enzim yang berupa protein saja
dinamakan apoenzim sedang enzim yang merupakan gabungan antara protein dengan
unsur atau gugus non protein disebut holoenzim. Bagian enzim yang berupa unsur
dinamakan ko-faktor sedang yang berupa senyawa organik disebut ko-enzim. Bagian
enzim non protein tersebut berperan penting dalam reaksi katalisis dan disebut
sebagai gugus prostetik. Ko-enzim pada umumnya berupa senyawa kelompok vitamin
larut dalam air.
D. Cara Kerja Enzim
Dua
model telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana enzim berikatan dengan
substrat:
1) Model kunci – dan
anak kunci yang diusulkan oleh Emil Fisher pada tahun 1894, yang menyatakan
bahwa bentuk molekul substrat dengan sisi aktif enzim serupa dengan anak kunci
dengan kuncinya. Sisi aktif enzim (active site) adalah bagian dari molekul
enzim tempat berikatannya substrat, untuk membentuk kompleks enzim substrat, dan
selanjutnya membentuk produk akhir. Sisi aktif suatu enzim berbentuk tiga
dimensi, sering berupa lekukan pada permukaan protein enzim, tempat substrat
berikatan secara lemah. Substrat berikatan dengan sisi aktif suatu enzim
melalui beberapa bentuk ikatan kimia yang lemah (misalnya interaksi
elektrostatik, ikatan hidrogen, ikatan van der Waals, dan interaksi
hidrofobik). Setelah berikatan dengan bagian sisi aktif enzim, substrat
bersama-sama enzim kemudian membentuk suatu kompleks enzim-substrat, selanjutnya
terjadi proses katalisis oleh enzim untuk membentuk produk. Ketika produk sudah
terbentuk enzim menjadi bebas kembali untuk selanjutnya bereaksi kembali dengan
substrat.
2) Induced-fit model
diusulkan pada tahun 1958 oleh Daniel E. Koshland, Jr. yang menyatakan bahwa
terikatnya substrat menyebabkan perubahan konformasi pada bagian sisi aktif
enzim. Menurut teori ini kofaktor/activator enzim akan berikatan dengan sisi
alosterik, kofaktor mengubah bentuk sisi aktif agar dapat mengikat substrat
tertentu, substrat kemudian diubah menjadi produk dan lepas dari enzim,
selanjutnya enzim dapat digunakan kembali untuk substrat berikutnya. Kedua
model cara kerja enzim dapat dilihat pada gambar berikut :
E. Nama dan Jenis Reaksi Enzim
Enzim
berfungsi sebagai katalis pada reaksi kimia dalam makhluk hidup sehingga
enzim disebut juga sebagai biokatalis. Tepatnya, enzim-enzim terlibat
dalam setiap reaksi yang terjadi dalam sebuah sel. Sebuah sel mengandung lebih
dari 1000 enzim dan setiap enzim bekerja secara spesifik hanya sebuah reaksi.
Enzim
memiliki kekhasan lain yaitu sebuah enzim mengkatalis hanya sebuah reaksi untuk
satu zat tertentu. Dalam hal ini, ‘zat tertentu’ dimana enzim itu bekerja
sesuai dengan fungsinya disebut substrat. Jadi enzim pemecah sukrosa (yakni
enzim sukrase) tidak akan dapat memecah maltose, maltosa hanya dapat dipecah
oleh enzim maltase. Nama enzim biasanya menggambarkan substrat (zat) dan reaksi
yang menjadi tugas enzim itu.
Dalam
ilmu biologi, macam-macam enzim dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan yakni
enzim karbohidrase, enzim Protease dan juga enzim esterase. Ketiga golongan
enzim ini terdiri atas beberapa jenis enzim. Adapun macam-macam enzim yang
dimaksud sebagai berikut:
a. Golongan Enzim Karbohidrase
Golongan enzim ini terdiri atas
beberapa jenis enzim antara lain:
1. Enzim selulose yang berperan mengurai selulosa atau
polisakarida menjadi senyawa selabiosa atau disakarida.
2. Enzim amylase yang berperan mengurai amilum atau
polisakarida menjadi senyawa maltosa, yakni senyawa disakarida.
3. Enzim pektinase yang berfungsi mengurai petin
menjadi senyawa asam pektin.
4. Enzim maltosa yang berfungsi mengurai maltosa
menjadi senyawa glukosa.
5. Enzim sukrosa yakni enzim
yang berperan mengubai sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga fruktosa.
6. Enzim laktosa yakni enzim yang berperan mengubah
senyawa laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa.
b. Golongan Enzim
Protease
Adapun macam-macam enzim yang masuk
ke dalam golongan ini antara lain:
1. Enzim pepsin yang berperan memecah senyawa protein
menjadi senyawa asam amino.
2. Enzim tripsin yakni enzim yang berperan mengurai
pepton menjadi senyawa asam amino.
3. Enzim entrokinase yakni enzim yang berperan
mengurai senyawa pepton menjadi senywa asam amino.
4. Enzim peptidase, enzim berperan dalam mengurai
senyawa peptide menjadi senyawa asam amino.
5. Enzim renin, berperan sebagai pengurai senyawa
kasein dan juga susu.
6. Enzim gelatinase, berperan dalam mengurai senyawa
gelatin.
c. Golongan Enzim
Esterase
Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan yang satu
ini antara lain:
1. Enzim lipase, berperan dalam mengurai lemak menjadi
senyawa gliserol dan juga asam lemak.
2. Enzim fostatase, berperan dalam mengurai suatu
ester dan mendorong terjadinya pelepasan asam fosfor.
F. Penggolongan
Enzim Secara Internasional
Penggolongan
enzim secara internasional telah dilakukan secara sistematis. Komisi
International Union of Bhiocemistry (IUB), mengklasifikasikan enzim menjadi 6
kelas, didasarkan pada reaksi biokimia yang dikatalisnya:
1. Oksidoreduktase: mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi,
yang termasuk enzim ini dengan nama trivial:
-dehidrogenase -reduktase
-oksidase -hidroksilase
-peroksidase –oksigenase
2. Transferase: mengkatalis pemindahan suatu gugus yang
bukan H antara substrat dengan senyawa penerima gugus, seperti:
-gugus beratom C 1
-gugus aldehid dan keton
-gugus asil
-gugus alkil
-gugus nitrogen
-gugus mengandung fosfat
-gugus mengandung sulfur
yang termasuk enzim
transferase:
a. amino transferase
b. asil karnitin
transferase
c. transkarboksilase
d. transaldolase dan
transketolase
e. glukokinase
f. piruvatkinase
3. Hidrolase: mengkatalis reaksi hidrolisis yaitu
pemutusan ikatan kovalen antara karbon
dengan atom lainnya
dengan penambahan air, yang termasuk enzim ini:
a. esterase
b. amidase
c. peptidase
d. fosfatase
e. glikosidase
4. Liase: mengkatalis reaksi pemecahan karbon-karbon,
karbon-sulfur dan karbon-nitrogen, yang termasuk enzim ini:
a. dekarboksilase
b. aldolase
c. sintase
d. hidrase atau
dehidratase
e. deaminase
f. nukleotida siklase
5. Isomerase: mengkatalis reaksi isomer, baik isomer
optik, geometrik maupun isomer posisi, yang termasuk enzim ini:
a. epimerase
b. rasemase
c. mutase
d. isomerase
6. Ligase: mengkatalis pembentukan ikatan antara C-C,
C-S, C-N dan C-O. Reaksi ini
perlu energi ATP, yang
termasuk enzim ini:
a. sintetase
b.karboksilase
Pragmatic Play debuts new slot 'Jurassic Park' slot - Jam
ReplyDeletePragmatic Play debuts new slot 'Jurassic Park' slot - 수원 출장샵 Jam Tour 김해 출장마사지 2018. 당진 출장샵 Read the 의정부 출장안마 latest review of 김제 출장샵 the game with bonus