JAMUR
A. Definisi
Jamur
Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang
menyerupai tumbuhan karena mempunyai dinding sel, tidak brgerak, berkembang
biak dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur tidak mempunayai
akar, batang, daun dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya
jamur berbentuk benang, bersel banyak dan semua bagian jamur tersebut memiliki
potensi untuk tumbuh. Setiap lembar benang disebut hifa, dan kumpulan hifa
dinamakan miselium. Diameter hifa berkisar antara 0,5 – 100 mikron atau lebih
(Rukmana, 1997)
Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof,
dinding sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak berfotosintesis,
tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat
berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat) dan memperoleh
nutrien dengan cara absorpsi (Gandjar, et al., 2006).
Jamur mempunyai dua karakter yang sangat mirip
dengan tumbuhan yaitu dinding sel yang sedikit keras dan organ reproduksi yang
disebut spora. Dinding sel jamur terdiri atas selulosa dan kitin sebagai
komponen yang dominan. Kitin adalah polimer dari gugus amino yang lebih
memiliki karakteristik seperti tubuh serangga daripada tubuh tumbuhan. Spora
jamur terutama spora yang diproduksi secara seksual berbeda dari spora tumbuhan
tinggi secara penampakan (bentuk) dan metode produksinya (Alexopoulus dan
Mimms, 1979).
B.
Struktur
Jamur
Berdasarkan kenampakannya jamur dibedakan menjadi 3
yaitu khamir (yeast), kapang (mold), dan cendawan (mashroom). Jamur kecuali
khamir pada keadaan biasa mempunyai badan yang terdiri dari benang-benang hifa
(miselium) dan spora. Hifa tersebut ada yang bersekat-sekat atau tidak dan ada
yang bercabang-cabang atau tidak. Hifa yang bersekat ada yang berinti satu dan
ada yang berinti dua atau lebih (Pelezar, 1988). Khamir dalam keadaan biasa
berbentuk uniseluler, seperti Sacchar, Candida dan Hansenula. Kapang adalah
jamur yang membentuk bulu-bulu halus pada permukaan substrat, seperti Rhizopus,
Botrytis dan Choanephora. Cendawan adalah jamur yang banyak membentuk tubuh
buah yang besar, misalnya Lycoperdon (jamur kelentos), Volvariella (jamur
merang) dan Auricularia (jamur kuping) (Semangun, 1996). Jamur parasit
mempunyai hifa yang ektofitik dan endofitik. Hifa yang ektofitik berada pada permukaan
tanaman inang, biasanya berwarna keputih-putihan, halus, menyerupai sarang
laba-laba, atau berwarna hitam atau coklat, membentuk jalinan tidak teratur.
Miselium yang endofitik berada di dalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh
secara interseluler (di antara sel) atau intraseluler (masuk ke dalam sel)
(Rukmana, 1997). Secara umum srtuktur jamur dapat dilihat pada gambar berikut :
C.
Klasifikasi
jamur
Mc-Kane (1996) mengatakan setiap jamur tercakup di
dalam salah satu dari kategori taksonomi, dibedakan atas dasar tipe spora,
morfologi hifa dan siklus seksualnya. Kelompok-kelompok ini adalah : Oomycetes,
Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Terkecuali untuk
deuteromycetes, semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik.
a. Kelompok
Oomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
•
reproduksi seksual dengan cara oogami yang melibatkan penggabungan satu oosfer
(gamet betina) dengan gamet jantan yang terbentuk dalam anteridium,
menghasilkan oospora, sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk
zoospora yang dihailkan dalam sporangium.
•
hifa fungi ini adalah hifa non-septat (tidak bersepta). Contoh: Phytophthora
infestans, menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, cokelat, lada, kina, dll.
Saprolegnia, yaitu fungi yang sering ditemukan pada bangkai serangga. Fungi ini
adalah contoh fungi saprofit .Phytium, fungi tersebut dapat menyebabkan busuk
pada kecambah tembakau, kina, bayam dan nanas. Fungi ini mudah menyerang pada
persemaian yang tanahnya sangat lembab.
b. Kelompok
Zygomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•
Reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet
menghasilkan zigospora, sedangkan reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan
spora yang terkandung dalam konidium atau sporangium.
•
hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak bersepta (non-septa).
Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium yang bercabang-cabang
•
pada umumnya hidup terestrial
•
contoh: Rhyzopus dan Mucor. Keduanya mempunyai struktur dan penampilan yang
hampir sama, hanya pada Rhyzopus dapat ditemukan adanya percabangan hifa khusus
yang menembus substrat yang menyerupai akar disebut rhizoid.
c. Kelompok
Ascomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• pembiakan seksual dengan menghasilkan spora
yang disebut askospora., yaitu spora seksual yang dihasilkan dalam suatu
struktur khusus yang disebut askus, sedangkan reproduksi aseksual dilakukan
dengan menghasilkan konidia
•
hifanya bersepta
•
kelompok ini meliputi ragi, bermacam-macam kapang bahkan beberapa cendawan
•
contoh: Penicillium, species ini juga dikenal sebagai penghasil bahan
antibiotik penisilin. Piedraia hotai,
sebagai penyebab infeksi rambut pada manusia yang dinamakan piedra hitam. Candida albicans, yang menimbulkan suatu
keadaan yang disebut candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut,
vagina dan saluran pencernaan. Saccharomyces
cerevisiae , digunakan dalam pembuatan roti, anggur dan bir, memperbanyak
dir dengan pembentukan tunas. Jamur Aspergillus
niger, untuk fermentasi asam sitrat, Aspergillus
oryzae dan Aspergillus wentii untuk
fermentasi kecap
d. Kelompok
Basidiomycetes
•
kelompok ini dicirikan dengan pembentukan spora seksual disebut basidiospora
dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada yang disebut basidium.
•
pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan pembentukan konidium.
•
hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
•
tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini menyebabkan penampilan mereka
sangat menyolok dan secara umum sering disebut cendawan yang secara awam
disebut jamur.
•
kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit
terutama pada tumbuh-tumbuhan
•
contoh: jamur merang (Volvariella
volvaceae ), jamur shitake (Lentinus
edodes) atau jamur tiram (Pleurotes)
e. Kelompok
Deuteromycetes
•
perkembangbiakan seksual belum diketahui sehingga dikenal sebagai cendawan
tidak sempurna (Fungi imperfecti), sedangkan perkembangbiakan aseksual dari
kelompok ini adalah dengan konidium seperti pada Ascomycotina.
•
anggotanya adalah beberapa fungi yang hidup parasit pada manusia dan hewan.
•
hifa bersekat
•
contoh: Histoplasma capsulatum ,yang
menyebabkan koksidiomikosis. Epidermiphyton
floocosum yang menyebabkan kaki atlit. Sedangkan genus Epodermiphyton,
microsporum dan trigophyton merupakan fungi penyebab penyakit kurap.
D.
Peran
jamur
Beberapa jenis jamur ada yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia dan ada pula yang merugikan. Jamur yang menguntungkan
diantaranya adalah :
1.
Aspergilus wentii ( membantu pembuatan kecap)
2.
Auricularia auricula /Auricularia aurita (jamur kuping, dimakan)
3.
Lentinula edodes (jamur shitake, dimakan)
4.
Penicillium notatum (penghasil antibiotik)
5.
Penicillium cammemberti (penghasil anti biotik)
6.
Penicillium requeforti (membuat keju)
7.
Rhizopus oryzae (membuat tempe)
8.
Saccharomyces cereviceae (untuk membuat tape)
9.
Volvariella volvacea (jamur merang, dimakan)
10.
Aspergillus flavus (menghasilkan alfatoxin untuk obat kanker)
Jamur
yang merugikan diantaranya adalah:
1.
Aspergillus fumigatus (kanker pada paru-paru burung)
2.
Rhizopus nigricans (menyerang pada tomat)
3.
Puccinia graminis (parasit pada gandum)
4.
Ustilago maydis (menyerang tongkol jagung)
5.
Amanita muscaria / Amanita phalloides (beracun, penyebab halusinasi)
6.
Rhizopus stoloniferus (jamur roti)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.