Pages

Thursday, 5 March 2015

JAMUR

JAMUR
A.    Definisi Jamur
Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan karena mempunyai dinding sel, tidak brgerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur tidak mempunayai akar, batang, daun dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya jamur berbentuk benang, bersel banyak dan semua bagian jamur tersebut memiliki potensi untuk tumbuh. Setiap lembar benang disebut hifa, dan kumpulan hifa dinamakan miselium. Diameter hifa berkisar antara 0,5 – 100 mikron atau lebih (Rukmana, 1997)
Organisme yang disebut jamur bersifat heterotrof, dinding sel spora mengandung kitin, tidak berplastid, tidak berfotosintesis, tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa yang berdinding yang dapat berinti banyak (multinukleat) atau berinti tunggal (mononukleat) dan memperoleh nutrien dengan cara absorpsi (Gandjar, et al., 2006).
Jamur mempunyai dua karakter yang sangat mirip dengan tumbuhan yaitu dinding sel yang sedikit keras dan organ reproduksi yang disebut spora. Dinding sel jamur terdiri atas selulosa dan kitin sebagai komponen yang dominan. Kitin adalah polimer dari gugus amino yang lebih memiliki karakteristik seperti tubuh serangga daripada tubuh tumbuhan. Spora jamur terutama spora yang diproduksi secara seksual berbeda dari spora tumbuhan tinggi secara penampakan (bentuk) dan metode produksinya (Alexopoulus dan Mimms, 1979).

B.     Struktur Jamur
Berdasarkan kenampakannya jamur dibedakan menjadi 3 yaitu khamir (yeast), kapang (mold), dan cendawan (mashroom). Jamur kecuali khamir pada keadaan biasa mempunyai badan yang terdiri dari benang-benang hifa (miselium) dan spora. Hifa tersebut ada yang bersekat-sekat atau tidak dan ada yang bercabang-cabang atau tidak. Hifa yang bersekat ada yang berinti satu dan ada yang berinti dua atau lebih (Pelezar, 1988). Khamir dalam keadaan biasa berbentuk uniseluler, seperti Sacchar, Candida dan Hansenula. Kapang adalah jamur yang membentuk bulu-bulu halus pada permukaan substrat, seperti Rhizopus, Botrytis dan Choanephora. Cendawan adalah jamur yang banyak membentuk tubuh buah yang besar, misalnya Lycoperdon (jamur kelentos), Volvariella (jamur merang) dan Auricularia (jamur kuping) (Semangun, 1996). Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik dan endofitik. Hifa yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang, biasanya berwarna keputih-putihan, halus, menyerupai sarang laba-laba, atau berwarna hitam atau coklat, membentuk jalinan tidak teratur. Miselium yang endofitik berada di dalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara interseluler (di antara sel) atau intraseluler (masuk ke dalam sel) (Rukmana, 1997). Secara umum srtuktur jamur dapat dilihat pada gambar berikut :


C.    Klasifikasi jamur
Mc-Kane (1996) mengatakan setiap jamur tercakup di dalam salah satu dari kategori taksonomi, dibedakan atas dasar tipe spora, morfologi hifa dan siklus seksualnya. Kelompok-kelompok ini adalah : Oomycetes, Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Terkecuali untuk deuteromycetes, semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik.
a.    Kelompok Oomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai  berikut :
• reproduksi seksual dengan cara oogami yang melibatkan penggabungan satu oosfer (gamet betina) dengan gamet jantan yang terbentuk dalam anteridium, menghasilkan oospora, sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk zoospora yang dihailkan dalam sporangium.
• hifa fungi ini adalah hifa non-septat (tidak bersepta). Contoh: Phytophthora infestans, menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, cokelat, lada, kina, dll. Saprolegnia, yaitu fungi yang sering ditemukan pada bangkai serangga. Fungi ini adalah contoh fungi saprofit .Phytium, fungi tersebut dapat menyebabkan busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam dan nanas. Fungi ini mudah menyerang pada persemaian yang tanahnya sangat lembab.
b.   Kelompok Zygomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang melibatkan fusi dua gamet menghasilkan zigospora, sedangkan reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam konidium atau sporangium.
• hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak bersepta (non-septa). Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan miselium yang bercabang-cabang
• pada umumnya hidup terestrial
• contoh: Rhyzopus dan Mucor. Keduanya mempunyai struktur dan penampilan yang hampir sama, hanya pada Rhyzopus dapat ditemukan adanya percabangan hifa khusus yang menembus substrat yang menyerupai akar disebut rhizoid.
c.    Kelompok Ascomycetes, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 • pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang disebut askospora., yaitu spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur khusus yang disebut askus, sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan menghasilkan konidia
• hifanya bersepta
• kelompok ini meliputi ragi, bermacam-macam kapang bahkan beberapa cendawan
• contoh: Penicillium, species ini juga dikenal sebagai penghasil bahan antibiotik penisilin. Piedraia hotai, sebagai penyebab infeksi rambut pada manusia yang dinamakan piedra hitam. Candida albicans, yang menimbulkan suatu keadaan yang disebut candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan. Saccharomyces cerevisiae , digunakan dalam pembuatan roti, anggur dan bir, memperbanyak dir dengan pembentukan tunas. Jamur Aspergillus niger, untuk fermentasi asam sitrat, Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap
d.   Kelompok Basidiomycetes
• kelompok ini dicirikan dengan pembentukan spora seksual disebut basidiospora dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada yang disebut basidium.
• pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan pembentukan konidium.
• hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
• tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini menyebabkan penampilan mereka sangat menyolok dan secara umum sering disebut cendawan yang secara awam disebut jamur.
• kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit terutama pada tumbuh-tumbuhan
• contoh: jamur merang (Volvariella volvaceae ), jamur shitake (Lentinus edodes) atau jamur tiram (Pleurotes)
e.    Kelompok Deuteromycetes
• perkembangbiakan seksual belum diketahui sehingga dikenal sebagai cendawan tidak sempurna (Fungi imperfecti), sedangkan perkembangbiakan aseksual dari kelompok ini adalah dengan konidium seperti pada Ascomycotina.
• anggotanya adalah beberapa fungi yang hidup parasit pada manusia dan hewan.
• hifa bersekat
• contoh: Histoplasma capsulatum ,yang menyebabkan koksidiomikosis. Epidermiphyton floocosum yang menyebabkan kaki atlit. Sedangkan genus Epodermiphyton, microsporum dan trigophyton merupakan fungi penyebab penyakit kurap.

D.    Peran jamur
Beberapa jenis jamur ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia dan ada pula yang merugikan. Jamur yang menguntungkan diantaranya adalah :
1. Aspergilus wentii ( membantu pembuatan kecap)
2. Auricularia auricula /Auricularia aurita (jamur kuping, dimakan)
3. Lentinula edodes (jamur shitake, dimakan)
4. Penicillium notatum (penghasil antibiotik)
5. Penicillium cammemberti (penghasil anti biotik)
6. Penicillium requeforti (membuat keju)
7. Rhizopus oryzae (membuat tempe)
8. Saccharomyces cereviceae (untuk membuat tape)
9. Volvariella volvacea (jamur merang, dimakan)
10. Aspergillus flavus (menghasilkan alfatoxin untuk obat kanker)
Jamur yang merugikan diantaranya adalah:
1. Aspergillus fumigatus (kanker pada paru-paru burung)
2. Rhizopus nigricans (menyerang pada tomat)
3. Puccinia graminis (parasit pada gandum)
4. Ustilago maydis (menyerang tongkol jagung)
5. Amanita muscaria / Amanita phalloides (beracun, penyebab halusinasi)
6. Rhizopus stoloniferus (jamur roti)




No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.