LEMAK
A. Definisi Lemak
Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin
yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak
larut dalam air. Sifat kelarutan ini yang membedakan lipida dari golongan
senyawa alam penting lain seperti protein dan karbohidrat yang pada umumnya
tidak larut dalam pelarut nonpolar (Hart, 1990).
Lemak bersifat hidrofobik, golongan senyawa ini
dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagai keperluan,
misalnya trigliserida berfungsi sebagai bahan bakar. Lemak merupakan unsur
makanan yang penting, tidak hanya karena nilai energinya yang tinggi, tetapi
juga karena vitamin yang larut dalam lemak dan asam lemak essensial yang
didukung dalam lemak makanan alam.
Lemak merupakan sumber penyimpanan tenaga (kalori),
terutama yang terbakar selama aktivitas yang ringan. Lemak hewan cenderung
jenuh dan dapat menyebabkan berbagai penyakit (kanker, dan jantung), sedangkan
lemak pada sayur (minyak jagung, kacang tanah) pada umumnya bukan lemak jenuh
dan memberikan resiko yang lebih kecil (Nancy Clark, 2001:3). Definisi lain
dari lemak menurut Djoko Pekik Irianto (2007, 9) lemak adalah garam yang
terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut
gliserol atau gliserin. Struktur lemak dapat dilihat pada gambar berikut :
B. Klasifikasi Lemak
Lipida (lemak) adalah golongan senyawa organik yang
sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan
golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira
40% dari makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat umum sebagai
berikut: tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik seperti benzena,
eter, aseton, kloroform dan karbontetraklorida, mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor serta
bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak. Berbeda dengan karbohidrat dan
protein, lipida bukan suatu polimer, tidak mempunyai satuan yang berulang.
Klasifikasi
lemak adalah sebagai berikut :
I.
Klasifikasi lemak (lipid) berdasarkan ada tidaknya gliserol atau bisa tidaknya
tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan sifat saponifikasi,
lipid dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu :
1.
Saponifiable : a. sederhana : fats (lemak) dan waxes (lilin) b. compouund
(campuran) : glikolipid dan fosfolipid
2.
Nonsaponifiable : terpena, steroid, prostaglandin.
II.
Klasifikasi lipid (lemak) berdasarkan komposisi kimianya, menurut Bloor lemak
dikelompokkan sebagai berikut :
1.Lemak
sederhana (homolipida), yaitu suatu bentuk ester yang mengandung C, H dan O.
Jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan alkohol. Homolipida terdiri dari
:
a.
Lemak netral : monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak
dengan gliserol), merupakan lipida sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak
sebagai unit penyusun.
b.Ester
asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi (malam, ester sterol, ester
non sterol, ester vitamin A dan ester vitamin D), merupakan ester dari asam
lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol monohidrat.
2.Lemak
majemuk, kelompok ini berupa ester asam lemak dengan alkohol yang mengandung
gugus lain. Lemak majemuk terdiri dari :
a.
Fosfolipida
Dinamakan
fosfolipida karena mengandung fosfor, semua bersifat amfipatik (gugus kepala
bersifat polar dan ekor bersifat nonpolar).
b.Spingolipid
Mengandung
fosfat, secara khas mengandung fosfokolin, terdapat pada membran dan mielin sel
saraf.
c.
Lipoprotein
Dibentuk
dari beberapa lipida yang berikatan dengan protein spesifik, terdiri atas HDL,
LDL, VLDL dan kilomikron.
3.
Lemak turunan
Meupakan
hasil hidrolisis kelompok lipida terdahulu. Termasuk lipida yang tidak
tersabunkan artinya jika dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun.
Lemak turunan terdiri dari :
a.
Steroid : molekul kompleks yang larut dalam lemak dengan empat cincin yang
saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol. Sterol utama pada
hewan adalah kolesterol dan lanosterol, sedangkan pada tumbuhan adalah
fitosterol. Sterol terdiri atas gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai
alifatik bercabang 8 atau lebih pada atom C17.
b.Terpena
: memberikan ciri khas bau dan rasa minyak.
III.
Klasifikasi lemak berdasarkan ikatan rangkap yang dikandung :
1.Asam
lemak jenuh, yaitu mempunyai ikatan tunggal atom karbon, dimana masing-masing
atom karbon ini akan berikatan dengan atom hidrogen
2.Asam
lemak tak jenuh tunggal, yaitu asam lemak yang mempunyai satu ikatan rangkap.
3.Asam
lemak tak jenuh poli, yaitu asam lemak ynag mengandung lebih dari satu ikatan
rangkap.
IV.
Klasifikasi lemak berdasarkan fungsi biologi :
1.
Lemak simpanan, merupakan simpanan energi yang paling utama di adalam tubuh.
Terdiri dari trigliserida
2.
Lemak struktural, merupakan ikatan struktural paling penting dalam tubuh
setelah protein. Tediri dari fosfolipid dan kolesterol.
V.
Klasifikasi lemak berdasarkan sumbernya:
1.Lemak
hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan dan biasanya termasuk dalam lemak
jenuh. Seperti daging, susu dan minyak ikan.
2.Lemak
nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan dan biasanya termasuk dalam
lemak tidak jenuh. Seperti kacang-kacangan, kemiri dan kelapa.
C. Fungsi Lemak
Lemak memegang peranan yang vital dalam kesehatan
kulit dan rambut, melapisi tubuh terhadap benturan, menjaga temperatur tubuh,
dan mempromosikan fungsi sel kesehatan. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan
energi dalam tubuh. Lemak diuraikan dalam tubuh untuk menghasilkan gliserol dan
asam lemak bebas. Gliserol ini dapat dikonversikan menjadi glukosa oleh hati
dan kemudian glukosa inilah yang digunakan sebagai sumber energi. Asam lemak
juga merupakan sumber energi yang baik, terutama untuk jantung dan skeletal
muxcle. Lemak juga berfungsi sebagai buffer terhadap berbagai penyakit. Ketika
senyawa terbentuk, baik kimia maupun biologis mencapai level yang tidak aman
dalam aliran darah, lemak dapat menyimpan senyawa ini dalam jaringan lemak.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.