VIRUS
A.
Definisi
Virus
Virus berasal dari bahasa latin “venom” yang berarti
racun. Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu
secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler di luar tubuh inang.
Virus berbeda dengan agen penyebab infeksi lainnya dalam hal struktur dan
biologi, khususnya reproduksi.
Walaupun virus membawa informasi genetik didalam DNA
atau RNA, tetapi ada kekurangan sistem sintesis yang diperlukan untuk memproses
informasi ini kedalam materi virus baru. Replikasi baru terjadi setelah virus
menginfeksi sel hospes yang kemudian mengendalikan sel hospes untuk melakukan
transkripsi dan/atau translasi informasi genetik demi kelangsungan hidup virus.
Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk
menghasilkan komponen-komponen pembentuk virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen
pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan
perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena
keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetik inang.
B.
Ciri-ciri
Virus
Virus berbeda dengan mikroorganisme lain (protozoa,
jamur, bakteri, ricketsiae, mikoplasma dan chlamidia). Hal ini dikarenakan
virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.mengandung satu jenis asam nukleat
sebagai genom (DNA atau RNA, beruntai satu/single stranded atau beruntai
ganda/double stranded)
2.tidak
mempunyai aktivitas metabolisme
3.tidak
mempunyai ribosom
4.tidak
dapat tumbuh berkembang biak melalui pembelahan (melalui unsur genetis pada
asam nukleatnya dng cara biosintesis)
5.tidak
peka terhadap antibiotika
6.sebagian
besar virus peka terhadap interferon
7.beberapa
virus dapat menyebabkan infeksi laten (pada kondisi ini tercapai keseimbangan
antara virus dan inang)
Virus mempunyai organisasi yang berbeda pada
kelompok yang berbeda, tapi pada umumnya mempunyai karakteristik berikut :
1.Materi
genetik, baik yang berbentuk single-strandad (ss) atau double-strandad (ds),
linier atau sirkuler RNA atau DNA, berada didalam kapsul atau capsid yang
terdiri dari molekul protein individu yang disebut capsomere.
2.Unit
lengkap dari asam nukleat dan capsid disebut nucleocapsid dengan bentuk yang
simetris berbentuk icosahedral, helical atau complex.
3.Dalam
banyak kasus, partikel virus atau virion hanya terdiri dari nukleokapsid,
sedangkan virus lain mempunyai envelope (amplop) atau membrane yang menyelubungi
(gb.2). Biasanya terdiri 2 lapisan lipid (lipid bilayer)yang berasal dari sel
hospes yang mana protein dan glikoproteinvirus disisipkan.
C.
Ukuran
dan Bentuk Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel
bakteri. Satuan ukuran virus terbagi dalam satuan massa dan satua panjang. Dalam
satuan massa disebut dengan Dalton, 1 Dalton sama dengan 1,67 x 10-24 g, satuan
ini digunakan untuk menyatakan BM (Berat Molekul) asam nukleat, contoh :
Picornavirus memiliki BM 2 x 106 Dalton, sedangkan Poxvirus memilki
BM 2 x 108 Dalton. Untuk menentukan BM asam nukleat maka dilakukan pemisahan
asam nukleat dari virion dengan penambahan fenol, sodium deoksikholat dan enzim
proteolitik. Ukuran virus dalam satuan panjang adalah milimikron (mµ) atau
nanometer (nm) sama dengan 10-6 mm, sebagai contoh adalah
Rhabdovirus yang memiliki panjang 130-380 nm, lebar 60-95 nm dan panjang taji
amplop 5-10 nm.
Secara umum ukuran virus berkisar dari 0,02
mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 µm = 1/1000 mm). Virus cacar merupakan
salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm, sedangkan virus
polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28 nm.
Bentuk virus bermacam-macam tergantung pada
jenisnya. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak
beraturan dan ada pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat
misalnya virus penyebab influenza dan virus penyebab AIDS. Virus yang berbentuk
batang misalnya virus TMV, virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies dan
virus yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (bakteriofage)
D.
Struktur
Virus
Struktur virus paling sederhana terdiri dari asam
nukleat yang dibungkus kapsid yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya
terdiri dari nukleokapsid disebut virus telanjang. Contoh virus yang hanya
berupa nukleokapsid adalah TMV, adenovirus dan virus kutil. Selain nukleokapsid
ada virus yang memiliki bagian luar seperti selubung, ekor, kepala dan
lain-lain, virus yang seperti ini disebut virus kompleks. Virus berselubung
ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu membran pembungkus,
misalnya pada virus influenza, virus herpes dan HIV. Beberapa virus memiliki
struktur yang lebih kompleks lagi. Virus yang strukturnya paling rumit adalah
virus bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri). Struktur bakteriofage
terdiri dari kepala, ekor dan serabut kaki. Kepala terdiri dari asam nukleat
yang diselubungi kapsid berbentuk polyhedral, bagian ekor menancap ke kepala, kaki
serabut merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi untuk menempel pada
permukaan sel bakteri. Misalnya bakteriofage T4 yang menyerang bakteri
Escherichia coli, memiliki ekor yang merupakan struktur kompleks. Ekor T4
disusun oleh lebih dari 20 macam protein dan kepalanya disusun oleh beberapa
protein lainnya. Struktur virus dapat
dilihat pada gambar berikut :
E.
Cara
Virus Menginfeksi Inang
Virus menginfeksi inang dengan dua cara yaitu :
1.
Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini:
a.
Fase Absorpsi
Pada fase Absorpsi, fage melekat di bagian tertentu
dari dinding sel bakteri dengan serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut
daerah reseptor, daerah ini khas bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat
melekat di tempat tersebut.
b.
Fase Penetrasi
Meskipun tidak memilki enzim untuk metabolisme,
bakteriofage memiliki enzim lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri.
Setelah dinding sel bakteri terhidrolisi, maka DNA fage masuk ke dalam sel
bakteri.
c.
Fase Replikasi dan Sintesis
Pada fase ini, fage merusak DNA bakteri dan
menggunakannya sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis. Pada fase replikasi,
fage menyusun dan memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk
selubung-selubung protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari
kepala, ekor dan serabut ekor telah terbentuk.
d.
Fase Perakitan
Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage
baru yang lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya.
e.
Fase Pembebasan atau lisis
Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis),
sehingga fage yang baru akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200
buah. Pembentukkan partikel bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan
waktu 20 menit.
2.
Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
a.
Fase Absorpsi dan Infeksi
Pada fase absrpsi dan infeksi peristiwa yang terjadi
sam halnya dengan fase absropsi pada infeksi secara litik. Fage menempel di
tempat yang tepat yang spesifik pada sel bakteri.
b.
Fase Penetrasi
Pada fase ini fage melepas enzim lisozim sehingga
dinding sel bakteri berlubang. Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel
bakteri.
c.
Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk
profage. Dalam bentuk profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak
aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi
untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage
tidak aktif.
d.
Fase Replikasi
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage
juga turut bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri
menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing mengandung profage. DNA fage
(dalam profage) akan terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus
membelah. Bakteri lisogenik dapat diinduksi untuk mengaktifkan profagenya.
Pengaktifan ini mengakibatkan terjadinya siklus litik. Daur virus menginfeksi
inangnya dapat dilihat pada gambar berikut :
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.