PROBIOTIK
Probiotik merupakan merupakan bakteri & fungi yang
mampu memberikan efek yang menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi
dalam jumlah yang cukup dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal
pada saat masuk dalam saluran pencernaan. Probiotik umumnya dari golongan
bakteri asam laktat (BAL), khususnya genus Lactobacillus dan Bifidobacterium. Probiotk
dapat diisolasi untuk mendapatkan
biakan murni yang bisa dikembangkan secara
masal dalam lingkungan tertentu.
Rahayu (2008) mengungkapkan bahwa mekanisme fungsi
probiotik melalui tiga cara yaitu : (1) fungsi protektif, yaitu kemampuannya
untuk menghambat patogen dalam saluran pencernaan. Terbentuknya kolonisasi
probiotik dalam saluran pencernaan, mengakibatkan kompetisi nutrisi dan lokasi
adhesi (penempelan) antara probiotik dan bakteri lain, khususnya patogen.
Pertumbuhan probiotik juga akan menghasilkan berbagai komponen anti bakteri (asam
organik, hidrogen peroksida dan bakteriosin yang mampu menekan pertumbuhan
patogen) (2) fungsi sistem imun tubuh, yaitu dengan peningkatan sistem imun
tubuh melalui kemampuan probiotik untuk menginduksi pembentukan IgA, aktivasi
makrofag, modulasi profil sitokin, serta menginduksi hyporesponsiveness terhadap
antigen yang berasal dari pangan (3) fungsi metabolit probiotik yaitu metabolit
yang dihasilkan oleh probiotik, termasuk kemampuan probiotik mendegradasi
laktosa di dalam produk susu terfermentasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh
penderita lactose intolerance.
Sedangkan menurut Widyastuti (2011),
mekanisme probiotik hingga dapat meningkatkan kesehatan tubuh dianataranya
adalah : (1) produksi senyawa antimikroba (khususnya patogen) seperti asam
laktat, asam asetat, karbondioksida, H2O2, bakteriosin,
reuterin dan senyawa penghambat pertumbuhan bakteri patogen lainnya (2) unggul
dalam kompetisi penyerapan nutrien dan sisi penempelan pada sel epitel usus (3)
menstimulasi sistem imunitas dan mampu mengubah aktivitas metabolisme mikroba
dalam saluran pencernaan. maka bakteri asam laktat sering digunakan sebagai
probiotik komersial
Bakteri probitik
Bakteri asam laktat (BAL) terutama dari kelompok
Bifidobacteria dan beberapa spesies laktobasili telah diketahui sebagai bakteri
probiotik karena berperan penting dalam menjaga fungsi imun. Ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi sabagai probiotik, diantaranya memiliki
aktivitas antimikroba dan antikarsinogenik, mampu berkoloni dalam saluran
pencernaan serta mampu meningkatkan
penyerapan usus. Lactobacillus dan Bifidobacterium terbukti bahwa merupakan probiotik
yang tahan terhadap asam lambung, cairan empedu, mampu menempel pada dinding
saluran cerna sehingga melindungi mukosa saluran cerna dan mampu menghasilkan
zat yang berpotensi sebagai antimikroba, berkompetisi dengan mikroorganisme pathogen
dalam hal nutrisi dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu respon
sel-sel fagosit.
Beberapa jenis bakteri probiotik yang sering
digunakan dalam industri makanan seperti : Lactobacillus
acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus johnsonii, Lactobacillus
rhamnosus, Lactobacillus thermophilus, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus
delbrueckii, Bifidobacterium bifidum,
Bifidobacterium longum, Bifidobacterium brevis, Bifidobacterium infantis,
Bifidobacterium animalis (Granato et al., 2010), Enterococcus faecalis, Enterococcus faecium, Sporolactobacillus
inulinus (Holzapfel dan Schillinger, 2002).
Kriteria pemilihan bakteri probiotik harus sesuai
dng karakteristik dr galur probiotik, diataranya yaitu (1) merupakan mikroflora
normal di dalam usus, dapat bertahan hidup, berkembangbiak dan bermetabolisme
di dalam usus (2) bersifat antagonis terhadap bakteri patogen dan karsinogenik
serta tidak beracun dan bukan patogen (3) dapat tumbuh dalam usus manusia,
yaitu dengan menempel terlebih dahulu pada sel epitel manusia dan
mengkolonisasi pada sisi penempelan (4) mampu menghadapi rintangan enzim di air
liur, suasana asam dalam lambung dan asam empedu.
Menurut Ramadanil (1994), enzim yang dihasilkan
mikroorganisme mempunyai kelebihan untuk dikembangkan, karena: (1)
Mikroorganisme tumbuh sangat cepat dan mudah dikembangkan sehingga dapat
digunakan dalam skala industri. (2) Substrat tumbuh mikroorganisme relatif
tidak mahal, umumnya terdiri atas limbah industri pertanian. (3) Enzim yang
dihasilkan mikroorganisme dapat diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Prebiotik
Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak
dapat dicerna yang menghasilkan pengaruh menguntungkan dengan cara menstimulir
secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroorganisme terbatas
pada saluran pencernaan. Ingredien tersebut berupa karbohidrat yang memiliki
rantai pendek dan monosakarida yang disebut oligosakarida. Suatu ingredian
dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut yaitu (1) tidak terhidrolisis atau terserap pada saluran pencernaan
bagian atas (2) secara selektif dapat menstimulir pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan pada kolon dan dapat menekan pertumbuhan bakteri pathogen sehingga
secara sistematis dapat meningkatkan kesehatan (Gibson dan Roberfroid, 2008 )
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.