METABOLISME
A.
Definisi
Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu
metabole yang artinya berubah. Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau
proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi
kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti
unsur, molekul, senyawa atau energi. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis,
karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Metabolisme meliputi dua jalur yaitu 1) jalur
sintesis (anabolisme/endorgenik), yaitu menggabungkan molekul-molekul kecil
menjadi makromolekul yang lebih kompleks, pada jlaur ini diperlukan energi yang
disuplai dari hidrolisis ATP 2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik), yaitu memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dan melepaskan energi
yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP. Produk metabolisme disebut metabolit.
B.
Pembagian
Metabolisme
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi dua
yaitu:
1.
Anabolisme/Asimilasi/Sintesis, yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks
dengan menggunakan energi tinggi. Contoh :
(1)Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau
pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi
transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah
menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik
pada glukosa. Proses tersebut berlangsung cepat dan efisien dengan bantuan
enzim-enzim. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas
reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi
endoterm.
(2)Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C
menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak
mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang
berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri
nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
(3)
Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein
karena dalam metabolisme ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs.
Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus
(daur) Krebs, yaitu Asetil Koenzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat
saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk
dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein
dan seterusnya.
(4) Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel,
melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam
jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah
suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis
protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein
dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi)
yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein".
Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Hubungan antara
Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein
Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat dengan
Metabolisme Lemak dan Protein Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol)
dan protein (asam amino) masuk ke dalam jalur respirasi sel pada titik-titik
yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan
kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam
amino tertentu. Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai
hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs
adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal itu terjadi pada makhluk hidup aerob,
sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs
sebagai penghasil energinya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung
hidrogen terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi,
sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung
oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih
teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan
apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena
adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan
menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.
2.
Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah proses penguraian zat untuk
membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Saat
molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi
sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi,
reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi
eksoterm. Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga
molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan
gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan
energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP
merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran
senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana
yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila
dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
C.
Jalur
Metabolisme
Berbagai reaksi metabolisme terjadi melalui suatu
jalur yang berupa seri reaksi kimia Manfaat jalur metabolisme digunakan untuk
membangun molekul kompleks atau aktivitas metabolik yang kompleks, menguraikan
molekul kompleks tersebut. Jalur metabolisme dapat berlangsung secara linier,
bercabang atau membentuk suatu siklus.
D.
Reaksi
dalam Proses Metabolisme
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) yang melibatkan
donor elektron dan akseptor electron. Keseluruhan reaksi redoks menunjang aktivitas
sel yang menghasilkan salah satu dari 3 macam energi kimia berpotensi a.l :
Ø Nukleotida
piridin (NADH dan NADPH), yang berfungsi untuk memindahkan hidrogen antara
berbagai bagian sel yang berbeda-beda
Ø Nukleotida
adenin (ATP,ADP dan AMP) yang berfungsi untuk memperpanjang reaksi sel misalnya
pada polimerisasi nukleotida dan asam amino
Ø Proton
motive force (pemindahan ion H dari bagian interior ke bagian eksterior
membran) yang berfungsi untuk pengambilan substrat,atau untuk pergerakan
E.
faktor
yang Mempengaruhi Kecepatan Metabolisme
Faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme
adalah sebagai berikut :
1. Ukuran
tubuh, pada orang yang berbadan gemuk proses metabolismenya lebih tinggi
2. Umur,
usia remaja dan dewasa terjadi peningkatan metabolisme tubuh dan menurun
setelah usia lajut
3. Jenis
kelamin, pada pria metabolismenya lebih besar dibandingkan wanita
4. Iklim
5. Jenis
pekerjaan, pekerja berat kecepatan metabolismenya lebih tinggi
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.