Pages

Friday, 6 March 2015

METABOLISME

METABOLISME
A.    Definisi Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu metabole yang artinya berubah. Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energi. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Metabolisme meliputi dua jalur yaitu 1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik), yaitu menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks, pada jlaur ini diperlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP 2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik), yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP. Produk metabolisme disebut metabolit.

B.     Pembagian Metabolisme
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi dua yaitu:
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis, yaitu proses pembentukan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Contoh :
(1)Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Proses tersebut berlangsung cepat dan efisien dengan bantuan enzim-enzim. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
(2)Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.


(3) Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein karena dalam metabolisme ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Koenzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.


 (4) Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein
Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam amino) masuk ke dalam jalur respirasi sel pada titik-titik yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam amino tertentu. Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal itu terjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs sebagai penghasil energinya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.

2. Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm. Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi. Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

C.    Jalur Metabolisme
Berbagai reaksi metabolisme terjadi melalui suatu jalur yang berupa seri reaksi kimia Manfaat jalur metabolisme digunakan untuk membangun molekul kompleks atau aktivitas metabolik yang kompleks, menguraikan molekul kompleks tersebut. Jalur metabolisme dapat berlangsung secara linier, bercabang atau membentuk suatu siklus.

D.    Reaksi dalam Proses Metabolisme
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) yang melibatkan donor elektron dan akseptor electron. Keseluruhan reaksi redoks menunjang aktivitas sel yang menghasilkan salah satu dari 3 macam energi kimia berpotensi a.l :
Ø Nukleotida piridin (NADH dan NADPH), yang berfungsi untuk memindahkan hidrogen antara berbagai bagian sel yang berbeda-beda
Ø Nukleotida adenin (ATP,ADP dan AMP) yang berfungsi untuk memperpanjang reaksi sel misalnya pada polimerisasi nukleotida dan asam amino
Ø Proton motive force (pemindahan ion H dari bagian interior ke bagian eksterior membran) yang berfungsi untuk pengambilan substrat,atau untuk pergerakan

E.     faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Metabolisme
Faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme adalah sebagai berikut :
1.    Ukuran tubuh, pada orang yang berbadan gemuk proses metabolismenya lebih tinggi
2.    Umur, usia remaja dan dewasa terjadi peningkatan metabolisme tubuh dan menurun setelah usia lajut
3.    Jenis kelamin, pada pria metabolismenya lebih besar dibandingkan wanita
4.    Iklim
5.    Jenis pekerjaan, pekerja berat kecepatan metabolismenya lebih tinggi





No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.