A.
Pengertian
Fotosintesis
Fotosintesis pada dasarnya merupakan proses
penyusunan zat makanan oleh organisme hidup dengan menggunakan energi matahari.
Namun tidak semua organisme mampu secara langsung menggunakannya. Hanya
golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja yang mampu menangkap energi
matahari dan menggunakannya untuk proses penyusunan zat makanan.
Tumbuhan menyerap bahan-bahan baku berupa air dalam
tanah melalui akar dan karbon dioksida melalui daun. Bagi tumbuhan yang hidup
di dalam air, karbon dioksida diperoleh dari karbon dioksida yang terlarut di
dalam air. Air dan karbon dioksida kemudian diolah pada kloroplas di daun
dengan bantuan cahaya menjadi zat makanan berupa gula dan amilum.
Pada proses fotosintesis, terjadi sintesis karbohidrat
dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen
dengan bantuan energi cahaya matahari dengan persamaan reaksi kimia berikut ini
:
Berdasarkan
reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan
melepaskan oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak
dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum
tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat
berasal dari CO2 dan atom H pada karbohidrat berasal dari H2O.
B.
Sejarah
Penemuan Fotosintesis
Usaha untuk memahami fotointesis telah dilakukan
sejak lama oleh para ilmuwan, awalannya seorang ahli botani Inggris bernama
Joseph Priestley (1772) menunjukkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas ynag
membuat api lilin dapat menyala walaupun dalam tabung gelas yang tertutup. Coba
simak prinsip percobaan yang dilalukan oleh Joseph Priestley berikut. Dalam
sungkup tabung gelas tanpa tanaman, api lilin yang dinyalakan cepat padam.
Namun setelah disusupkan tanaman ke dalamnya, pada beberapa hari kemudian
ternyata lilin dapat dinyalakan lagi. Lilin tetap menyala selama “gas” dari
tanaman itu masih ada. Pada waktu itu, Joseph Priestley belum mengetahui bahwa
gas itu adalah oksigen.
Beberapa tahun kemudian, banyak peniliti tertarik
untuk menggali lebih lanjut dari temuan Priestley tersebut. Jan Ingenhousz
(1779), ahli fisiologi dari German melakukan eksperimen dengan menggunakan
tumbuhan air (Hydrila verticilata).
Dari percobaannya ditunjukkan tiga hal penting yaitu (1) gas yang dikeluarkan
oleh tumbuhan itu ternyata gas O2, (2) cahaya matahari dibutuhkan
dalam proses tersebut, (3) bagian yang berhijau daun saja yang mengeluarkan O2.
Seorang ahli botani dari Swiss, Jean Senebier
menemukan bahwa CO2 juga dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Peneliti lain, ahli kimia dan ahli fisiologi Swiss yaitu Nicholas de Saussure
(1804) menunjukkan bahwa tanaman tumbuh dari air dan CO2 yang
diserap olehnya. Sachs (1860) menunjukkan bahwa fotosintesis menghasilkan zat
gula atau karbohidrat yang disebut amilum. Berdasarkan temuan-temuan itu maka
pemahaman fotosintesis menjadi semakin lengkap.
Dari manakah gas O2 yang dilepaskan itu?
Semula orang mengira bahwa O2 yang dikeluarkan adalah berasal dari
pemecahan gas CO2.
Van Niel adalah orang pertama yang menyatakan bahwa
O2 itu berasal dari pemecahan air. Hal itu disebabkan dari hasil
temuannya tentang fotosintesis bakteri sulfur. Dengan energi matahari, bakteri
sulfur juga mampu menyusun zat gula dari CO2 dan gas belerang (H2S),
bukan (H2O) seperti pada tumbuhan. Bakteri ini melepaskan S, yang tentu berasal
dari pemecahan H2S.
Senada dengan hal itu, maka Van Niel menduga bahwa O2
yang dilepaskan pada fotosintesis tumbuhan adalah berasal dari pemecahan air
(H2O).
Tahun 1941, Ruben dan Kamen melakukan percobaan
fotosintesis dengan menggunakan air bertanda. Pada air tersebut, komponen O-nya
diberi tanda yang mudah dikenali dengan alat tertentu. Dengan cara ini, dia
berhasil membuktikan bahwa “gas” yang dilepaskan itu adalah O2 yang
bertanda. Pemecahan air dengan energi cahaya yang diserap oleh sel-sel daun
yang berfotosintesis ini disebut fotolisis.
C.
Tempat
Terjadinya Fotosintesis
Proses fotosintesis berlangsung di bagian daun.
Sel-sel daun memiliki kelengkapan alat untuk menangkap energi matahari. Pada
tumbuhan tertentu yang tdak berdaun seperti kaktus, kelengkapan alat
fotosintesisnya terdapat pada sel-sel lapisan luar dari batangnya. Di dalam
sel-sel mesofil daun terdapat banyak alat berbentuk bulat atau lonjong yang
berwarna hijau yang disebut kloroplas. Kloroplas paling banyak terdapat pada
sel-sel jaringan tiangnya. Pada setiap selnya, dapat memiliki 50 atau lebih
kloroplas. Pada lapisan epidermisnya tidak ditemukan kloroplas, kecuali pada
sel penutup mulut daunnya.
D.
Proses
Fotosintesis
Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses
pertama merupakan proses yang tergatung cahaya matahari (reaksi terang), yaitu
reaksi yang membutuhkan energi cahaya matahari langsung dan molekul-molekul energi
cahaya tersebut belum dapat digunakan untuk proses berikutnya. Oleh karena itu
pada reaksi terang ini, energi cahaya matahari yang belum dapat digunakan
tersebut akan dikonversi menjadi molekul-molekul energi yang dapat digunakan
yaitu dalam bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia
dilakukan oleh aktivitas pigmen daun (klorofil). Dalam reaksi terang, cahaya
matahari akan membentuk klorofil-a sebagai suatu cara untuk membangkitkan elektron
agar menjadi suatu energi dengan tingkatan yang lebih tinggi.
Dua
pusat reaksi pada pigmen tersebut yang bekerja secara berantai (PS I dan PS II)
mentransfer elektron. Elektron diperoleh dengan memecah air (H2O) sehingga
terjadi pelepasan O2 dan O2 tersebut yang kemudian
mengkonversi enegrti menjadi bentuk ATP dan NADP. Reaksi terang tersebut
terjadi dalam grana.
Proses
kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya (reaksi gelap) yang terjadi
ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen C-C
dari karbohidrat. Pada proses ini. CO2 atmosfer (atau CO2
dari air untuk organisme akuatik) ditangkap dan dimodifikasi oleh penambahan
hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap biasanya dapat terjadi dalam
gelap apabila energi carrier dari
proses terang tersedia. Reaksi gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas. Secara umum berjalannya proses fotosintesis dapat dilihat pada gambar berikut :
E.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Fotosintesis
Setelah kita mempelajari materi fotosintesis di
atas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu air, karbon
dioksida, klorofil dan cahaya. Apabila salah satu dari faktor-faktor tersebut
tidak ada maka tentu saja fotosintesis tidak akan terjadi.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.